memiliki
bersama, maka kelompok – kelompok akan bekerjasama.Dinamika kerjasama atau
konflik diantara kelompok-kelompok itu pantas mendapatkan perhatian khusus. Ada
beberapa faktor yang membantu adanya kerjasama. Dua faktor penting ialah
presepsi tentang banyaknya kekuasaan yang dimiliki masing-masing kelompok , dan
tingkat kepercayaan minimum yang terdapat diantara kelompok-kelompok itu (kesadaran bahwa kekuasaan suatu kelompok
tidak akan digunakan melawan kelompok yang lain ). Proses – proses persaingan
dan kerja sama sangat penting artinya bagi pembangunan kelompok dan perorangan
. Keduanya dapat memberikan sumbangan .
Tetapi, kedua proses itu dapat digunakan dengan cara yang efektif (fungsional)
atau dengan cara tidak efektif(disfungsional) .Jika persaingan digunakan untuk
meningkakan keunggulan ,dan terus menerus merupaka tantangan dalam kaitan
dengan standar presstasi dan kerja , boleh jadi persaingan berguna bagi
pengembangaan harga diri para anggota kelompok . Hal ini dapat disebut
persaingan positif , atau pers (+) . Sebaliknya, jika persaingan terutama
digunakan untuk bersaing dengan orang-orang lain ata kelompok-kelompok lain
dengan cara menghalangi mereka secara langsung atau tidak langsung mencapai tujuan
yang dianggap tidak dapat dimiliki bersama, hal ini akan mempunyai pengaruh
negatif terhadap orangorang dalam kelompok. Ini disebut persainga negatif atau pers (-) .Demikian
pula, kerjasama juga dapat positif (Kerjs +) , Atau negatif (kerjs-). Kerjs (+)
tercemin dalam kecenderungan bekerjasama dengan orang lain guna mencapai tujuan
bersama, dan menyumbang secara positif untuk usaha ini. Kerjs (-) tampak dalam
kecenderungan bekerjasama untyk menghindari kerja keras , atau untuk menjilat
pihak lain. Yang pertama membangun harga diri, yang kedua menggerogotinya.
Proses-proses ini dibicarakan dalam bab 14 dan 15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar