Suatu hari seekor burung tampak terkapar di tengah jalan dengan luka di disekujur badannya. Entah kenapa sebabnya dia bisa terluka. Tampaknya burung ini terluka sangat parah sehingga tidak bisa terbang lagi.
Namun, takdir Tuhan berkata lain. Saat memberi makan, sang kekasih si burung betina akhirnya mati. Meninggalkan kekasihnya si burung jantan sendirian. Merasa kehilangan, si burung jantan masih berusaha meyakinkan dirinya bahwa kekasihnya masih hidup. Lalu dia mencoba menggoyangkan badan kekasihnya. Namun tetap tak bergerak. Barulah si burung jantan yakin kalau kekasihnya telah tiada.
Sang burung jantan pun terdiam, masih seolah tak percaya kekasihnya telah tiada. Dia mengepak-ngepakkan sayapnya, mungkin tanda kehilangan yang dalam.
Dan akhirnya si burung jantan pun menyadari bahwa dia kini telah ditinggalkan oleh kekasihnya. Dan tak mungkin sang kekasih akan kembali hidup lagi. Tampak dia berkicau sedih, seolah menceritakan kepada semuanya bahwa dia sedang bersedih atau juga dia coba mengabarkan kepada teman-temannya bahwa kekasihnya telah tiada.
Hingga akhirnya di ujung penantian dan kesedihannya sang burung pun hanya bisa terdiam, berdiri di samping jasad kekasihnya yang telah meninggalkan dia kini sendirian.
Begitulah Tuhan menciptakan apapun di muka bumi ini sebagai pembelajaran bagi manusia, dalam hal ini pembelajaran tentang kasih sayang yang memang miris akhir-akhir ini telah semakin memudar. Individualisme dan Egois yang malah dikedepankan. Semoga dapat dipetik hikmahnya bagi kita semua.
sumber : http://malimsempurnaonline.blogspot.com/2011/03/kisah-mengharukan-si-burung-malang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar